MAN 2 Sleman – Sejumlah dosen dan mahasiswa melakukan penelitian di MAN 2 Sleman sebagai pusat sumber penyelenggaraan pendidikan inklusif di Kementerian Agama Republik Indonesia. MAN 2 Sleman menjadi daya tarik bagi kalangan akademisi untuk melakukan penelitian ilmiah.
Koordinator ULD MAN 2 Sleman, Suratini, menuturkan hampir setiap hari MAN 2 Sleman dikunjungi oleh kalangan mahasiswa dan/atau dosen yang ingin melakukan observasi dan penelitian berkenaan dengan pendidikan inklusif. “Hampir dari semua perguruan tinggi di DIY sudah melakukan penelitian di MAN 2 Sleman. Kebanyakan mereka mahasiswa dan ada juga dosen, tapi tidak jarang pula ada perguruan di luar DIY yang datang untuk meneliti disini. Kami ingin dengan banyaknya kalangan akademisi yang tertarik mengangkat pendidikan inklusif ini akan lebih banyak penyelenggara pendidikan lain yang ikut berjuang bersama kami untuk memajukan pendidikan inklusif di Indonesia,” pungkasnya.
Adapun Kepala MAN 2 Sleman, Edi Triyanto, menyampaikan banyaknya mahasiswa dan dosen yang tertarik meneliti pendidikan inklusif di madrasah akan berdampak positif terhadap paradikma pendidikan inklusif. “Secara umum masyarakat kita belum mengenal apa itu pendidikan inklusif. Termasuk di antara mereka juga terdapat kalangan berpendidikan tinggi. Harapan kami kalangan elit ini akan banyak mendapatkan informasi yang akurat tentang pendidikan inklusif melalui hasil penelitian semacam ini yang pada akhirnya menjadi agen perubahan untuk menyuarakan urgensi pendidikan pada masyarakat di sekitar mereka,” tandasnya. (AN-SDH)
MAN 2 SLEMAN © PORTAL MADRASAH