Sleman (MAN 2 Sleman) – Bina Remaja Usia Sekolah (BRUS) merupakan program prioritas Kementerian Agama RI untuk mengurangi angka pernikahan anak dan stunting di Indonesia. Kegiatan upgrading bertujuan untuk merefresh kembali materi dan modul BRUS yang telah disampaikan pada training fasilitator tahun lalu serta melaporkan progress kegiatan BRUS di madrasah masing-masing. Kegiatan Upgrading Fasilitator BRUS diselenggarakan pada Kamis (25/44/2023) di Hotel Harper Malioboro.
MAN 2 Sleman diwakili oleh Nurul Latifah Fauziyah, S.Pd. dan Muhammad Husein, S.Pd yang sebelumnya juga telah mengikuti diklat fasilitator BRUS. MAN 2 Sleman sudah melaksanakan kegiatan BRUS secara mandiri untuk kelas X sebanyak 198 siswa. Sedangkan untuk kelas XI dan XII sudah diisi sebelumnya oleh penyuluh KUA Kec. Depok.
Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. Kepala MAN 2 Sleman menyampaikan “MAN 2 Sleman berusaha untuk turut serta untuk menyukseskan kegiatan BRUS. Sebagai bentuk layanan dari MAN 2 Sleman untuk para siswa mempersiapkan masa depan dan menjadi SDM yang unggul”.
Rangkaian kegiatanya meliputi sambutan dari Kabid Urais Kemenag Kanwil SIY, pembukaan dan arahan dari Kakanwil DIY, penguatan filosofi BRUS dan dinamika perkembangan remaja, pendalaman modul BRUS, dan ditutup dengan rencana tindak lanjut pasca upgrading. Upgrading fasilitator ini dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag DIY Dr. H. Masmin Afif.
Kepala Bidang Urais Kanwil DIY Jauhar Mustofa, S.Ag., M.Si. menyampaikan “Di tiap Madrasah sudah kami siapkan fasilitator, harapannya BRUS ini dapat terintegrasi dalam kurikulum madrasah bisa diawali dari kegiatan MATSAMA.”
Kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan dan arahan dari Kepala Kanwil Kemenag DIY Dr. H. Masmin Afif.
“Kami siap mengawal program BRUS ini agar apa yang menjadi prioritas Kementerian Agama RI dapat berjalan sesuai harapan. Bapak Ibu fasilitator BRUS yang juga menjadi SDM Kementerian Agama tentunya mempunyai peran penting dan strategis untuk berkontribusi dalam program penurunan angka perceraian, angka pernikahan dini, dan angka stunting melalui kegiatan BRUS. Setelah siswa mengikuti kegiatan BRUS mereka dapat mengetahui lalui mengembangkan potensi mereka sehingga bisa merencanakan masa depan dan menjadi SDM yang berkualitas.” Arahan Masmin Afif kepada peserta upgrading.
Peserta upgrading mendapatkan materi tentang penguatan BRUS dan dinamika perkembangan remaja yang diisi oleh Psikolog dan juga penyusun modul BRUS yaitu Nurmey Nurulchaq. Psikolog yang sering disapa Bu Rulli ini memberikan gambaran tentang kondisi remaja kita sekarang melalui istilah FOMO, FOPO, dan LOYO. Istilah Fomo atau dengan kata lain tidak mau ketinggalan trend ini menjadikan para remaja selalui berusahan mengikuti apa yang sedang menjadi trend dengan pengorbanan apapun. Adapula istilah FOPO dimana para remaja cenderung mengikuti perspektif/opini orang lain tentang mereka, hal ini menjadikan mereka insecure dan cenderung berada di zona nyaman. Selanjutnya ada istilah LOYO. Kondisi memunculkan berbagai tantangan dan problematika sehingga para remaja harus diarahkan.
Lanjut pada sesi 2 tentang modul BRUS yang diisi oleh instruktur nasional yang dikenal dengan Paman Dodo. Paman Dodo membuka forum diskusi dengan para peserta menyampaikan pengalaman kegiatan BRUS yang telah dilaksanakan. Lebih lanjut beliau mengulas modul secara singkat.
Ditutup dengan kegiatan tindak lanjut kegiatan BRUS diantaranya pembuatan pengurus fasilitator madrasah tersebut. (LAT)
MAN 2 SLEMAN © PORTAL MADRASAH
